"Ke Jakarta, Pak? Kami ke padang se lom pernah lai do, Pak!"
Halo! Long time no see, guys. Apa kabar semua? Semoga sehat-sehat terus yaa. Kembali lagi membahas film Indonesia yang saat ini masih tayang di bioskop alias fresh from the oven, mempertemukan kembali Shenina Cinnamon dan Emir Mahira dalam tema film yang sangat jauh berbeda dengan yang sebelumnya, apalagi kalau bukan; Onde Mande!
Dirilis pada 22 Juni lalu, menceritakan tentang Angku Wan (Musra Dahrizal) setelah beberapa kali percobaan akhirnya memenangkan sayembara sabun cuci piring senilai 2 miliar, tentu kabar bahagia ini tidak hanya membuat Angku Wan, selalu pengirim hadiah, senang bukan kepalang, melainkan juga para warga di desanya, dikarenakan uang itu rencananya akan dibuat untuk memajukan desa sigiran, Sumatra Barat, tempat tinggal tercintanya. Tapi tanpa disangka, tepat sebelum ia akan pergi mengklaim hadiah tersebut, Angku Wan meninggal dunia. Warga desa sedih bukan hanya kehilangan sosok yang terkenal galak namun baik hati itu, melainkan juga harus merelakan impian mereka akan kemajuan desa. Pada suatu hari, terbersit ide dari Ni Ta (Jajang C. Noer), tetangga dekat Angku Wan, untuk mengelabui pihak penyelenggara sayembara agar bisa mengklaim hadiah tersebut. Dibantu suaminya Da Am (Jose Rizal Manua), kedua anaknya Maryam (Shenina Cinnamon) dan Afdhal (Rivansza Alfath) serta warga desa lainnya untuk menjalankan rencana itu. Namun, rencana mulai terganggu saat pihak penyelenggara, Anwar (Emir Mahira), datang ke desa Sigiran untuk menverifikasi sang penerima hadiah, akankah rencana warga desa berhasil untuk mendapatkan uang 2 miliar tersebut?
In my opinion, pemilihan karakter
Huda (Shahabi Sakri) dan Hadi (Ajil Ditto) itu mirip banget plek ketiplek kayak
kakak adik beneran. Sampai aku searching mereka ada ikatan saudara betulan gak
di real life, asli keren sih. Lalu untuk pelafalan bahasanya sendiri aku gak
berani komentar, soalnya bukan orang minang, jadi yang aku liat yaa bagus-bagus
aja. Selain itu, view pemandangannya bagus nian, hehe, mengingatkan aku sama
film Ngeri-Ngeri Sedap, pokoknya khas padang banget. Salah satu alasan aku
nonton ini karena premisnya yang unik dan mengangkat budaya Indonesia yang
kental, hampir keseluruhan film pakai bahasa minang, tapi tenang aja ada
subtitlenya kok. Komedinya lumayan dapet, apalagi pas Huda Hadi lagi di
Jakarta. Kurangnya menurutku cuma endingnya yang kecepetan, jadi kayak.. “lah udahan?”. Untuk soundtrack
di credit aku suka, jadi ikutan nyanyi pas keluar studio, xixixi.
Karena nonton bareng mama, rating
dari beliau 90/100.
Abis nonton ini jadi mau makan
lontong sayur gak?
Rate 8,5/10
Komentar
Posting Komentar