Haloooo, welcome back to MarKiView; Mari Kita Review!
Gimana jadinya kalo aku nonton
film ini di bioskop ya? Soalnya waktu nonton di laptop aja deg – degannya
berasa banget. Sempet nyesel gak nonton di layar lebar karena saat itu
waktunya lagi gak memungkinkan. Film yang berisikan aktor dan aktris yang udah
langganan jadi main character ini apalagi kalau bukan Mencuri Raden
Saleh.
Film yang tayang agustus 2022
kemarin ini menceritakan tentang sekelompok anak muda yang berjumlah 6 orang,
diantaranya Piko (Iqbaal Ramadhan), Ucup (Angga Yunanda), Fella (Rachel
Amanda), Sarah (aghniny Haque), Gofar (Umay Shahab) dan Tuktuk (Ari Irham).
Mereka terpaksa mencuri sebuah lukisan berharga yang mana merupakan asset
negara yaitu lukisan penangkapan pangeran diponegoro karya Raden Saleh. Rencana
pencurian ini tidak sekedar untuk mendapatkan uang, tapi juga untuk membantu
ayah dari salah satu anggota kelompok tersebut yang disinyalir dijebak oleh
rekannya sehingga dijebloskan ke penjara.
Dengan genre drama, action
dan crime, jarang banget kan ada film Indonesia bertemakan pencurian,
sebelumnya yang aku tau tentang film dengan genre serupa yaitu Comic 8 karya
Anggy Umbara. Sebelum bahas kekurangannya kita bahas yang bagusnya dulu.
SOPILER ALLERT. Scene saat mereka berusaha buat nuker lukisan yang asli sama
yang palsu itu beneran gokil sih, menegangkan dan bikin gregetan. Apalagi
dilakukan cuma sekali take! Kemampuan acting para pemainnya gausah diraguin
lagi, keren – keren semua. Beberapa dialogpun aku rasa cukup related as
Indonesian citizen, salah satunya dialog Piko saat dia, Ucup dan Sarah kembali
ke basecamp setelah pertemuannya dengan Permadi, si mantan presiden.
“Dia kan yang punya kuasa? Kita apa sih? Sipil ******! Kita gak punya apa –
apa!” kurang lebih seperti itu dan terakhir salfok sama hairstyle Angga
Yunanda as Ucup, jadi cakep bener, yaa walaupun orangnya emang udah cakep sih,
hihihi.
Diawal kita udah disuguhin dengan
jelas selipan iklan krypto, lalu dilanjut dengan beberapa produk lain yang lumayan
sering muncul kayak wafer, minuman kaleng sampai aplikasi belanja e-commerce,
gak aneh kalo yang nonton bakal bilang, “banyak amat iklannya.” Dialog dan
gesture para pemain pendukung yang aku rasa kurang dan keliatan kebanting. Selain
itu, scene saat Piko datang untuk melihat lukisannya yang ternyata
terpampang di galeri nasional, tanpa pelindung wajah seperti masker atau topi.
Apa gak takut wajahnnya teridentifikasi? Kan ceritanya saat itu dia lagi buron.
Terakhir, di ending kita diperlihatkan bahwa kelompok pencuri ini
dihubungi lagi sama Dini dengan menjanjikan uang 150 M, merekapun bersorak
bahagia akan tawaran itu, tapi.. apa mereka gak belajar dari pengalaman?
Terlepas dari minusnya, aku cukup
enjoy menyaksikan film dengan durasi 2 jam setengah ini, gak sabar nunggu
sequelnya. Semoga beneran ada ya. Mencuri Raden Saleh sudah tayang 5 Januari di
Netflix!
Kalau kamu bisa masuk ke kelompok
pencuri ini, keahlian apa yang kamu ingin miliki?
Rate 9/10
Komentar
Posting Komentar